twitter

Sabtu, 14 April 2012

ketahanan nasional dan globalisasi


Ketahanan Nasional dan Globalisasi
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik suatu bangsa berisi keuletan danketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasionaldalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, sert agangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang langsungmaupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.Dalam rangka ketahanan nasional, peluang dan tantangan bangsa Indonesiadalam era Globalisasi dapat dijumpai dalam beberapa bidang yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan social-budaya. Peluang dan tantangan yang dimaksud adalahsebagai berikut:
1.Bidang politik
 a.Demokrasi menjadi system politik di Indonesia yang berintikankebebasan mengemukakan pendapat.
 b.Politik luar negeri yang bebas aktif c.Melaksanakan system pemerintahan yang baik (good govemance) dengan prinsip partisipasi, transparasi, rule of law responsive, serta efektif danefisien.
2.Bidang Ekonomi
a.Menjaga kestabilan ekonomi makro dengan menstabilkan tukar rupiahdan suku bunga b.Menyediakan lembaga-lembaga ekonomi yang moderen (perbakan,pasar modal,dll.)c.Mengekploitasi sumber daya alam secara proporsional
3. Bidang social-budaya
a. Meningkatkan sumber daya manusia, yaitu kompetensi dan komitmenmelalui demokratisasi pendidikan.
b.penguasaan ilmu dan teknologi serta mengaplikasikan dalam kehidupanmasyarakatc. menyusun kode etik profesi yang sesuai dengan karakter budaya bangsa

Multikulturalisme:Antara Nasionalisme dan Globalisasi
Salah satu isu penting yang mengiringi gelombang demokratisasi adalahmunculnya wacana multikulturalisme Multikulturalisme pada intinya adalahkesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpamemedulikan perbedayaan budaya, etnik, jender, bahasa, maupun agama. MenurutGurpreet Mahajan, konsep multikulturalisme sebenarnya relative baru. Menurutnya,sekitar1950-an gerakan multitural muncul pertma kali dikanada dan Australia,kemudian amerika serikat, ingris, jerman, dan lainnya.Pengertian MultikulturalismeIstilah Multikulturalisme mulai digunakan orang sekitar tahun 1950-an daKanada untuk menggamarkan masyarakat Kanada diperkotaan yangmultikulturalisme manjadi konsep yang menyebar dan dipandang penting bagimasyarakat majemuk dan kompleks didunia, dan bahkan dikembangkan sebagaistratgi integrasi kebudayaan melalui pendidikan multicultural.Multikulturalisme diantara Nasionalisme dan GlobalisasiDalam sejarahnya, nasionalisme Indonesia melalu beberapa tahap perkembangan,tahappertama ditandai dengan tumbuhnya perasaan kebangsaan dan persamaan nasibyang yang diikuti dengan perlawanan terhadap penjajahan baik sebelum maupunsesudah proklamasi kemerdekaan. Nasionalisme religius dan nasionalisme sekuler agaknya muncul setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan.Tahap kedua adalah bentuk nasionalisme Indonesia yang merupakan kelanjutandari semangat revolusioner pada masa perjuangan kemerdekaan, dengan peran pemimipan nasional yang lebh besar. Nasionalisme itu mengandaikan adanyaancaman musuh dari luar terus menerus terhadap kemerdakaan Indonesia.Tahap ketiga, adalah nasionalisme persatuan dan kesatuan kelompok oposisi ataumereka yang tidak sejalan dengan pemerintah disingkirkan karena akan mengancam persatuan dan stabilitas.Tahap keempat adalah nasionalisme cosmopolitan. Dengan bergabungnyaIndonesia Indonesia dalam system Global internasionalisme nasonalisme Indonesiayang dibangun adalah cosmopolitan yang menandaskan bahwa Indonesia sebagai bangsa yang tidak dapat menghindari dari bangsa lain namun dengan memilikinasionalisme cultural keIndonesiaan dengan memberikan kesempatan kepada actor-aktor di daerah secara langsung untuk menjadi actor kosmopolit.

KESIMPULAN :

Berdasarkan hasil tugas yang yang dikerjakan saya menyimpulkan bahwa identitas nasional dan globalisasi menjelaskantentang:
1.Identtas nasional pada hakekatnya merupakan manifestasi nilai – nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsadengan cirri – cirri khas, dan dengan cirri-ciri yang khas tersebut maka suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya. Namun demikian, proses pembentukan identitas nasional bukan merupakan sesuatu yang sudahselesai, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Dengan kata lain, identitas nasional adalah sesuatuyang selalu berubah dan terbuka untuk diberi makna baru agar tetap sesuaidengan tuntutan zaman.
2.Identitas nasional dapat juga bermuara pada suatu ideology. Di Indonesia,identitas tersebut adalah pancasila. Memang pancasila pada era Orde Barumengalami degradasi makna karena penafsiran dan pemaknaan pancasilayang cenderung bersifat indoktrinatif. Untuk itu perlu dilakukan refitalisasi pancasila, atau meminjam istilah azyumardi Azra, perlu dilakukan rejuvenasi pancasila. Caranya? Jadikanlah pancasila sebagai ideology terbuka yangdialogis
.3.Masalah yang cukup menantang berkenaan dengan identitas nasionaladalah bagaimana identitas nasional menghadapi hantaman globalisasi?Konsep globalisasi yang pada gilirannya dapat menimbulkan suatu solidaritasglobal yang melitasi kelompok etnis, batas territorial Negara, atau kelompok agama, bagaimana dengan peran identitas nasional. Namun jika melihat bahwa perkembangan globalisasi diikuti oleh munculnya glokalisasi,mminjam istilah Eko Budiarjo, glokalisasi adalah globalisasi dengan cita rasalocal, maka dengan konsep glokalisasi peran identitas nasional masihsignifikan.
4.Identitas nasional Indonesia yang berbasis pada masyarakat multikultur sangat relevan bagi penegasan kembali identitas nasional bangsa Indonesiayang demokratis, inklusif, dan toleran dengan tetap mengakar padaidentitasnya yang majemuk sebagaimana terefleksi dalam konsep dasar  Negara pancasila. Konsep masyarakat multicultural dapat menjadi wadah pengembangan demokrasi dan masyarakat madani serta bias menjadi modalsocial (social capital) bagi pemgembangan model masyarakat multiculturalIndonesia dalam bingkai Negara kesatuan Republik Indonesia.




DAFTAR PUSTAKA
·         Azra, Azyumardi. “Rejuvenasi Pancasila di tengah arus globalisasi “ dalam Try Sutrisno,2006, Reformas dan Globalisasi: Menuju Indonesia Raya, Jakarta: Yayasan tamanPustaka.

·         Bahagijo, Sugeng dan Darmawan Triwibowo, Globalisasi, deficy Pengetahuan danIndonesia, Dalam Jornal hokum Jentera, Jakarta;Juni 2006.

·         Dhont, Frank, 2005. Nasionalisme Baru inetlektual Indonesia Tahun 1920-an,Yogyakarta: Gadja Mada Universit press

0 komentar:

Posting Komentar