twitter

Sabtu, 14 April 2012

hakikat dan dimensi identitas nasional


IDENTITAS NASIONAL DAN GLOBALISASI
A.Hakikat dan Dimensi Identitas Nasional
Secara Harfiah identitas adalah ciri –ciri, tanda – tanda atau jati diri yangmelekat pada sesuatu atau seseorang yang membedakan dengan orang lain. Apa saja baik fisik maupun non fisik, biasa dijadikan identitas sepanjang ia biasa menjelaskansesuatu, seseorang, kelompok atau suatu bangsa. Identitas biasa dinyatakan secarasadar oleh seseorang ataupun kelompok untuk menjelaskan dirinya atau diungkapkanoleh orang atau kelompok lainnya. Senada dengan pengertian ini, identitas nasionaladalah identitas yang melekat pada kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan – kesamaan fisik seperti budaya, agama, dan bahasa atau bersifat non-fisik seperti keinginan, cita –cita, dan tujuan.Secara teoritis, seperti dikatakan Koento Wibisono, pengertian identitas pada hakekatnya merupakan “manifestasi nilai – nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri – ciri khas, dan denganciri – ciri yang khas tersebut maka suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalamkehidupannya”. Dengan ungkapan lain, identitas nasional adalah sesuatu yang selalu berubah dan terbuka untuk diberi makna baru agar tetap sesuai dangan tuntutanzaman. Misalnya, jika Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, santun danagamis, sebutan ini seyogianya direnungkan kembali sejauh mana kebenarannya.Secara umum terdapat beberapa dimensi yang menjelaskan kekhasansuatu bangsa. Unsur-unsur identitas itu secara normative berbentuk sebagai nilai, bahasa, adat istiadat, dan letak geografis.
B.Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional
Salah satu identitas bangsa Indonesia adalah ia dikenal sebagai sebuah bangsa yang majemuk. Kemajemukan Indonesia dapat dilihat dari sisi sejarah,kebudayaan, suku bangsa, agama dan bahasa
1.SejarahMenurut  catatan sejarah, sebelum terjadi sebuah entitas Negara bangsa yangmodern, bangsa Indonesia pernah mengalami masa kejayaan yang gemilang. Duakerajaan nusantara, Majapahit dan Sriwijaya misalnya, dikenal sebagai pusat – pusatkerajaan nusantara yang pengaruhnya menembus batas –batas territorial dimana duakerajaan ini berdiri.
2.KebudayaanAspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputitiga unsur yaitu; akal budi, peradaban, dan pengetahuan. Akal budi bangsa Indonesia,misalnya, dapat dilihat pada sikap ramah dan santun bangsa Indonesia. Sedangkanunsur identitas peradabannya, salah satunya, tercermin dari keberadaan dasar Negara pancasila sebagai kompromi nilai – nilai bersama (sahred values) bangsa Indonesiayang majemuk. Sebagai bangsa maritim, kehandalan bangsa Indonesia dalam pembuatan kapal Pinisi dimasa lalu merupakan identitas pengetahuan bangsaIndonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain di dunia.

3.Suku Bangsa Kemajemukan merupakan identitas lain bangsa Indonesia. Namun demikian,lebih dari sekedar kemajemukan yang bersifat alamiah tersebut, tradisi bangsaIndonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan merupakan hal lain yang harusterus dikembangkan dan dibudayakan. Kemajemukan bangsa Indonesia dapat dilihat pada keberadaan lebih dari 300 kelompok suku, beragam bahasa, budaya dankeyakinan yang mendiami kepulauan nusantara.
4.AgamaKeanekaragaman agama merupakan identitas lain dari kemajemukan alamiahIndonesia. Dengan kata lain, keragaman agama dan keyakinan di Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi Negara, tetapi juga merupakan suatu Rahmat Tuhanyang Maha Esa yang harus tetap di pelihara dan disyukuri oleh bangsa Indonesia.Mensyukuri nikmat kemajemukan pemberian ALLAH dapat dilakukan dengan, salahsatunya, sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan tradisi suatuagama, baik mayoritas maupun minoritas, atas kelompok lainnya.
5.BahasaBahasa adalah salah satu atribut identitas nasional Indonesia sekalipun Indonesiamemiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bahasa yang digunakan bangsa melayu) sebagai bahasa penghubung (lingua franca) berbagai kelompok etnisyang mendiami kepulauan nusantara memberikan nilai identitas tersendiri bagi bangsa Indonesia.Peristiwa sumpah pemuda tahun 1928, yang menyatakan bangsa Indonesiasebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia, talah memberikan nilai tersendiri bagi pembentukan identitas nasional Indonesia. Lebih dari sekadar bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki nilai tersendiri bagi bangsa Indonesia, ia telahmemberikan sumbangan besar pada pembentukan nasionalisme Indonesia.
C.Pancasila: Nilai Bersama dalam Kehidupan Kebangsaan dan Kenegaraan
Bersikap cerdas dan bijaksana adalah dengan cara tidak aprio terhadap segala kebaikan demokrasi barat tetapi juga tidak menipu secara membabi buta apa sajayang berkembang subur di dunia barat kekhasan – kekhasan geografis dan budayayang terdapat di belahan dunia Barat dan Timur memaksakan barat dan timur untuk hidup dengan kekhasannya sendiri, namun tidak menutup untuk bekerjasama dalamhal – hal universal terkait dengan penegakkan keadilan dan pencaiptaan dunia yanglebih aman dan manusiawi.Pancasila adalah capaian demokrasi paling penting yang dihasilkan oleh para pendiri bangsa (founding fathers) Indonesia. Pancasila tidak lain merupakan sebuahconsensus nasional bangsa Indonesia yang majemuk. Pancasila merupakan bingkaikemajemukan Indonesia.Kemajemukan Pancasila dapat dilihat pada kelima silanya. Kelima sila Pancasilatersebut pada dasarnya mewakili beragam pandangan dari kelompok dominan diIndonesia pada paruh pertama abad ke-20. sebagai wilayah yang terbuka bagi pertemuan berbagai wilayah yang terbuka bagi pertemuan beragam budaya dan aneka pandangan ideology dunia saat itu, Indonesia merupakan kawasan subur bagi pertumbuhan beragan aliran pemikiran dan pergerakan nasional dengan basisideology yang beraneka ragam: Nasionalisme, sosialisme, Liberalisme, islamisme,humanisme, dan sebaginya. Disamping beragam ideology dunia tersebut, sebagai

Beberapa kecenderungan Gelombang Globalisasi Terhadap NasionalismeBerbagai gejala globalisasi seperti dijabarkan diatas, membawa akibat dalam tatakehidupan manusia, dalam pola tingkah laku, bahkan dalam system nilai yang berlaku. Ada beberapa kecenderungan diri gelombang globalisasi:Pertama, seperti telah disebutkan bahwa salah satu pengaruh yang sangat kuatdari globalisasi informasi adalah hilangnya diferensiasi social dan dengan itu hirarkisocial cepat atau lambat akan kehilangan kekuatan dan aktualitasnya. Pada akhirnyahubungan social ditentukan oleh kesepakatan bersama. Kekuasaan, tida lagimenduduki fungsi primer; ia hanya bersifat subside. Factor yang lebih menentukankehidupan bersama adalah kepercayaan dan komunikasi horizontal diantara anggotasuatu kelompok atau antar warga Negara tanpa mempertimbangkan atribut dalamhararki sosial.Kedua, dengan adanya arus lalu lintas informasi yang sangat canggih(information superghway) pengawasan terhadap akses informasi oleh lembaga sensor atau Negara semakin berkurang. Hal serupa berlaku juga dalam bidang lainnyaseperti pendidikan dan pemerintahan. Control tidak lagi berjalan secara vertical dariatasan kebawahan, tetapi lebih berbentuk saing pengawasan (mutual control) diantaraorang-orang yang merasa dirinya sama dan sejajar. Hal yang membedakan hanyafungsi dan tugas dalam suatu lembaga atau komunitas. Control tidak lagi tandakekuasaaan pihak yang satu terhadap yang lain., tetapi menjadi petunjuk antara dua pihak yang saling memperhatikan dan mempercayai.Ketiga, munculnya cyberspace yang menerobos batas territorial Negara akan berdampak Negara tidak lagi memonopoli semua peraturan.Keempat, adanya suatu gelombang perubahan didalam konstelasi politik global.Apabia sebelumnya politik global bersifat bipolar seperti misalnya Barat VersusTimur, Negara – Negara ndustri maju versus Negara berkembang.Kelima, saling menguatnya hubungan antar Negara yang berarti semakin kuatnyasaling ketergantungan.Keenam, globalisasi menonjolkan pemain-pemain baru dibidang politik,keamanan, ekonomi, social, lingkungan hidup dan hak-hak asasi manusia.Ketujuh, lahirnya berbagai isu baru didalam agenda hubungan – hubunganinternasional. Isu- isu baru tersebut antara lain hak asasi manusia, intervensikemanusiaan, perkembangan demokrasi atau demokratisasi, dan keinginan untuk mengatur suatu tata cara atau system pengolahan global, misalnya didalamlingkungan dunia yang berkenaan dengan paru-paru dunia.Tantangan Masa Depan dalam Gelombang GlobalisasiBeberapa yang menjadi tantangan besar dan bersama mengutip pendapat tilaar,yang diakibatkan dari gelombag globalisasi adalanh sebagai berikut:
•Program melawan kemiskinan.Globalisasi bukan hanya memberikan banyak nilai positif tetapi juga dapatmengakibatkan semakin miskinnya Negara-negara yang kualitas sumberdayamanusianya rendah, serta kekurangan sumberdaya alam.
•Memperjuangkan dan melaksanakan hak asasi manusia.Gelombang globalisasi dapat saja menginjak-injak hak asasi manusia apabilamotif yang mendasari perubahan social dan ekonomi semata-mata berdasarkan profit.
•Menciptakan dan memelihara tatanan dunia yang aman.Perdagangan bebas, hasasi manusia tidak dapat dilaksanakan didalam dunia yangkacau. Adalah merupakan tanggung jawab dari setiap manusia dan Negara untuk menciptakan tatanan dunia yang aman tersebut.
•Perlu diwujudkan tatanan ekonomi dan keuangan yang baru.Lembaga lembaga ekonomi dan keuangan lama yang dilahirkan pada masa perang dingin serta tatanan dunia yan lama, seperti badan-badan IMF, World Bank, WTO, perlu ditata kembali supaya lebih sesuai dengan tuntutan hidupinternasional yang baru.
•Melindungi dan memelihara plnet bumi sebgai satu-satunya tempat kehidupan bersama manusia. Oleh sebab itu perlindungan ekosistem bukan hanya tanggung jawab suatu kelompok masyarakat atau Negara, tetapi merupakan tanggung jawab setiap manusia dimuka bumi ini.
•Kerja sama regional perlu dikembangkan didalam rangka kerja samainternasional. Bahkan Alan Gmann didalam bukunya The End Globalisationmenyatakan bahwa sebenarnya kerja sama internasional bertumpu pada kerjasama regional, bahkan kerja sama bilateral atau kerja sama nasional dalam rangkakerja sama regional tersebut.
Glokalisasi
Secara umum, glokalisasi adalah penyesuaian produk global dengan karakter local. Ada juga yang mengatakan bahwa glokalisasi adalah think globally and actlocally (berpikir global namun bertindak local). Menurut Eko Budiarjo, Guru Besar uUniversitas Diponegoro, Glokalisasi berarti globalization with local flavour (globalisasi dengan cita rasa local). Dengan demikian, glokalisasi menjadi strategiyang muncul sebagi kritik terhadap konsep perdagangan bebas yang tidak menspesialisasikan sebuah Negara sesuai dangan potensinya.

0 komentar:

Posting Komentar