Ketahanan Nasional dan
Globalisasi
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik suatu bangsa berisi
keuletan danketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasionaldalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
sert agangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang
langsungmaupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.Dalam rangka
ketahanan nasional, peluang dan tantangan bangsa Indonesiadalam era Globalisasi
dapat dijumpai dalam beberapa bidang yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan
social-budaya. Peluang dan tantangan yang dimaksud adalahsebagai berikut:
1.Bidang politik
a.Demokrasi menjadi system politik di
Indonesia yang berintikankebebasan mengemukakan pendapat.
b.Politik luar negeri yang bebas aktif
c.Melaksanakan system pemerintahan yang baik (good govemance) dengan prinsip
partisipasi, transparasi, rule of law responsive, serta efektif danefisien.
2.Bidang Ekonomi
a.Menjaga
kestabilan ekonomi makro dengan menstabilkan tukar rupiahdan suku bunga
b.Menyediakan lembaga-lembaga ekonomi yang moderen (perbakan,pasar
modal,dll.)c.Mengekploitasi sumber daya alam secara proporsional
3. Bidang social-budaya
a.
Meningkatkan sumber daya manusia, yaitu kompetensi dan komitmenmelalui
demokratisasi pendidikan.
b.penguasaan
ilmu dan teknologi serta mengaplikasikan dalam kehidupanmasyarakatc. menyusun
kode etik profesi yang sesuai dengan karakter budaya bangsa
Multikulturalisme:Antara
Nasionalisme dan Globalisasi
Salah satu isu penting yang mengiringi gelombang
demokratisasi adalahmunculnya wacana multikulturalisme Multikulturalisme pada
intinya adalahkesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan
tanpamemedulikan perbedayaan budaya, etnik, jender, bahasa, maupun agama.
MenurutGurpreet Mahajan, konsep multikulturalisme sebenarnya relative baru.
Menurutnya,sekitar1950-an gerakan multitural muncul pertma kali dikanada dan
Australia,kemudian amerika serikat, ingris, jerman, dan lainnya.Pengertian
MultikulturalismeIstilah Multikulturalisme mulai digunakan orang sekitar tahun
1950-an daKanada untuk menggamarkan masyarakat Kanada diperkotaan
yangmultikulturalisme manjadi konsep yang menyebar dan dipandang penting
bagimasyarakat majemuk dan kompleks didunia, dan bahkan dikembangkan
sebagaistratgi integrasi kebudayaan melalui pendidikan
multicultural.Multikulturalisme diantara Nasionalisme dan GlobalisasiDalam
sejarahnya, nasionalisme Indonesia melalu beberapa tahap
perkembangan,tahappertama ditandai dengan tumbuhnya perasaan kebangsaan dan
persamaan nasibyang yang diikuti dengan perlawanan terhadap penjajahan baik
sebelum maupunsesudah proklamasi kemerdekaan. Nasionalisme religius dan
nasionalisme sekuler agaknya muncul setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan.Tahap
kedua adalah bentuk nasionalisme Indonesia yang merupakan kelanjutandari
semangat revolusioner pada masa perjuangan kemerdekaan, dengan peran pemimipan
nasional yang lebh besar. Nasionalisme itu mengandaikan adanyaancaman musuh
dari luar terus menerus terhadap kemerdakaan Indonesia.Tahap ketiga, adalah
nasionalisme persatuan dan kesatuan kelompok oposisi ataumereka yang tidak
sejalan dengan pemerintah disingkirkan karena akan mengancam persatuan dan
stabilitas.Tahap keempat adalah nasionalisme cosmopolitan. Dengan
bergabungnyaIndonesia Indonesia dalam system Global internasionalisme
nasonalisme Indonesiayang dibangun adalah cosmopolitan yang menandaskan bahwa
Indonesia sebagai bangsa yang tidak dapat menghindari dari bangsa lain namun
dengan memilikinasionalisme cultural keIndonesiaan dengan memberikan kesempatan
kepada actor-aktor di daerah secara langsung untuk menjadi actor kosmopolit.
KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil tugas yang yang dikerjakan saya menyimpulkan
bahwa identitas nasional dan globalisasi menjelaskantentang:
1.Identtas nasional pada hakekatnya merupakan manifestasi
nilai – nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu
bangsadengan cirri – cirri khas, dan dengan cirri-ciri yang khas tersebut maka
suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya. Namun demikian,
proses pembentukan identitas nasional bukan merupakan sesuatu yang
sudahselesai, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus berkembang mengikuti
perkembangan zaman. Dengan kata lain, identitas nasional adalah sesuatuyang
selalu berubah dan terbuka untuk diberi makna baru agar tetap sesuaidengan
tuntutan zaman.
2.Identitas nasional dapat juga bermuara pada suatu ideology.
Di Indonesia,identitas tersebut adalah pancasila. Memang pancasila pada era
Orde Barumengalami degradasi makna karena penafsiran dan pemaknaan
pancasilayang cenderung bersifat indoktrinatif. Untuk itu perlu dilakukan
refitalisasi pancasila, atau meminjam istilah azyumardi Azra, perlu dilakukan
rejuvenasi pancasila. Caranya? Jadikanlah pancasila sebagai ideology terbuka
yangdialogis
.3.Masalah yang cukup menantang berkenaan dengan identitas
nasionaladalah bagaimana identitas nasional menghadapi hantaman
globalisasi?Konsep globalisasi yang pada gilirannya dapat menimbulkan suatu
solidaritasglobal yang melitasi kelompok etnis, batas territorial Negara, atau
kelompok agama, bagaimana dengan peran identitas nasional. Namun jika melihat
bahwa perkembangan globalisasi diikuti oleh munculnya glokalisasi,mminjam
istilah Eko Budiarjo, glokalisasi adalah globalisasi dengan cita rasalocal,
maka dengan konsep glokalisasi peran identitas nasional masihsignifikan.
4.Identitas nasional Indonesia yang berbasis pada masyarakat
multikultur sangat relevan bagi penegasan kembali identitas nasional bangsa
Indonesiayang demokratis, inklusif, dan toleran dengan tetap mengakar
padaidentitasnya yang majemuk sebagaimana terefleksi dalam konsep dasar Negara pancasila. Konsep masyarakat
multicultural dapat menjadi wadah pengembangan demokrasi dan masyarakat madani
serta bias menjadi modalsocial (social capital) bagi pemgembangan model
masyarakat multiculturalIndonesia dalam bingkai Negara kesatuan Republik
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
·
Azra,
Azyumardi. “Rejuvenasi Pancasila di tengah arus globalisasi “ dalam Try
Sutrisno,2006, Reformas dan Globalisasi: Menuju Indonesia Raya, Jakarta:
Yayasan tamanPustaka.
·
Bahagijo,
Sugeng dan Darmawan Triwibowo, Globalisasi, deficy Pengetahuan danIndonesia,
Dalam Jornal hokum Jentera, Jakarta;Juni 2006.
·
Dhont,
Frank, 2005. Nasionalisme Baru inetlektual Indonesia Tahun 1920-an,Yogyakarta:
Gadja Mada Universit press
0 komentar:
Posting Komentar