IDENTITAS NASIONAL DAN
GLOBALISASI
A.Hakikat dan Dimensi
Identitas Nasional
Secara Harfiah identitas adalah ciri –ciri, tanda – tanda
atau jati diri yangmelekat pada sesuatu atau seseorang yang membedakan dengan
orang lain. Apa saja baik fisik maupun non fisik, biasa dijadikan identitas
sepanjang ia biasa menjelaskansesuatu, seseorang, kelompok atau suatu bangsa.
Identitas biasa dinyatakan secarasadar oleh seseorang ataupun kelompok untuk
menjelaskan dirinya atau diungkapkanoleh orang atau kelompok lainnya. Senada
dengan pengertian ini, identitas nasionaladalah identitas yang melekat pada
kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan – kesamaan fisik seperti
budaya, agama, dan bahasa atau bersifat non-fisik seperti keinginan, cita
–cita, dan tujuan.Secara teoritis, seperti dikatakan Koento Wibisono,
pengertian identitas pada hakekatnya merupakan “manifestasi nilai – nilai
budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan
ciri – ciri khas, dan denganciri – ciri yang khas tersebut maka suatu bangsa
berbeda dengan bangsa lain dalamkehidupannya”. Dengan ungkapan lain, identitas
nasional adalah sesuatu yang selalu berubah dan terbuka untuk diberi makna baru
agar tetap sesuai dangan tuntutanzaman. Misalnya, jika Indonesia dikenal
sebagai bangsa yang ramah, santun danagamis, sebutan ini seyogianya direnungkan
kembali sejauh mana kebenarannya.Secara umum terdapat beberapa dimensi yang
menjelaskan kekhasansuatu bangsa. Unsur-unsur identitas itu secara normative
berbentuk sebagai nilai, bahasa, adat istiadat, dan letak geografis.
B.Unsur-unsur Pembentuk
Identitas Nasional
Salah satu identitas bangsa Indonesia adalah ia dikenal
sebagai sebuah bangsa yang majemuk. Kemajemukan Indonesia dapat dilihat dari
sisi sejarah,kebudayaan, suku bangsa, agama dan bahasa
1.SejarahMenurut
catatan sejarah, sebelum terjadi sebuah entitas Negara bangsa
yangmodern, bangsa Indonesia pernah mengalami masa kejayaan yang gemilang.
Duakerajaan nusantara, Majapahit dan Sriwijaya misalnya, dikenal sebagai pusat
– pusatkerajaan nusantara yang pengaruhnya menembus batas –batas territorial dimana
duakerajaan ini berdiri.
2.KebudayaanAspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk
identitas nasional meliputitiga unsur yaitu; akal budi, peradaban, dan
pengetahuan. Akal budi bangsa Indonesia,misalnya, dapat dilihat pada sikap
ramah dan santun bangsa Indonesia. Sedangkanunsur identitas peradabannya, salah
satunya, tercermin dari keberadaan dasar Negara pancasila sebagai kompromi
nilai – nilai bersama (sahred values) bangsa Indonesiayang majemuk. Sebagai
bangsa maritim, kehandalan bangsa Indonesia dalam pembuatan kapal Pinisi dimasa
lalu merupakan identitas pengetahuan bangsaIndonesia yang tidak dimiliki oleh
bangsa lain di dunia.
3.Suku Bangsa Kemajemukan merupakan identitas lain bangsa
Indonesia. Namun demikian,lebih dari sekedar kemajemukan yang bersifat alamiah
tersebut, tradisi bangsaIndonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan
merupakan hal lain yang harusterus dikembangkan dan dibudayakan. Kemajemukan
bangsa Indonesia dapat dilihat pada keberadaan lebih dari 300 kelompok suku,
beragam bahasa, budaya dankeyakinan yang mendiami kepulauan nusantara.
4.AgamaKeanekaragaman agama merupakan identitas lain dari
kemajemukan alamiahIndonesia. Dengan kata lain, keragaman agama dan keyakinan
di Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi Negara, tetapi juga merupakan
suatu Rahmat Tuhanyang Maha Esa yang harus tetap di pelihara dan disyukuri oleh
bangsa Indonesia.Mensyukuri nikmat kemajemukan pemberian ALLAH dapat dilakukan
dengan, salahsatunya, sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan
tradisi suatuagama, baik mayoritas maupun minoritas, atas kelompok lainnya.
5.BahasaBahasa adalah salah satu atribut identitas nasional
Indonesia sekalipun Indonesiamemiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa
Indonesia (bahasa yang digunakan bangsa melayu) sebagai bahasa penghubung
(lingua franca) berbagai kelompok etnisyang mendiami kepulauan nusantara
memberikan nilai identitas tersendiri bagi bangsa Indonesia.Peristiwa sumpah
pemuda tahun 1928, yang menyatakan bangsa Indonesiasebagai bahasa persatuan bangsa
Indonesia, talah memberikan nilai tersendiri bagi pembentukan identitas
nasional Indonesia. Lebih dari sekadar bahasa nasional, bahasa Indonesia
memiliki nilai tersendiri bagi bangsa Indonesia, ia telahmemberikan sumbangan
besar pada pembentukan nasionalisme Indonesia.
C.Pancasila: Nilai
Bersama dalam Kehidupan Kebangsaan dan Kenegaraan
Bersikap cerdas dan bijaksana adalah dengan cara tidak aprio
terhadap segala kebaikan demokrasi barat tetapi juga tidak menipu secara
membabi buta apa sajayang berkembang subur di dunia barat kekhasan – kekhasan
geografis dan budayayang terdapat di belahan dunia Barat dan Timur memaksakan
barat dan timur untuk hidup dengan kekhasannya sendiri, namun tidak menutup
untuk bekerjasama dalamhal – hal universal terkait dengan penegakkan keadilan
dan pencaiptaan dunia yanglebih aman dan manusiawi.Pancasila adalah capaian
demokrasi paling penting yang dihasilkan oleh para pendiri bangsa (founding
fathers) Indonesia. Pancasila tidak lain merupakan sebuahconsensus nasional
bangsa Indonesia yang majemuk. Pancasila merupakan bingkaikemajemukan
Indonesia.Kemajemukan Pancasila dapat dilihat pada kelima silanya. Kelima sila
Pancasilatersebut pada dasarnya mewakili beragam pandangan dari kelompok
dominan diIndonesia pada paruh pertama abad ke-20. sebagai wilayah yang terbuka
bagi pertemuan berbagai wilayah yang terbuka bagi pertemuan beragam budaya dan
aneka pandangan ideology dunia saat itu, Indonesia merupakan kawasan subur bagi
pertumbuhan beragan aliran pemikiran dan pergerakan nasional dengan
basisideology yang beraneka ragam: Nasionalisme, sosialisme, Liberalisme,
islamisme,humanisme, dan sebaginya. Disamping beragam ideology dunia tersebut,
sebagai
Beberapa kecenderungan Gelombang Globalisasi Terhadap
NasionalismeBerbagai gejala globalisasi seperti dijabarkan diatas, membawa
akibat dalam tatakehidupan manusia, dalam pola tingkah laku, bahkan dalam
system nilai yang berlaku. Ada beberapa kecenderungan diri gelombang
globalisasi:Pertama, seperti telah disebutkan bahwa salah satu pengaruh yang
sangat kuatdari globalisasi informasi adalah hilangnya diferensiasi social dan
dengan itu hirarkisocial cepat atau lambat akan kehilangan kekuatan dan
aktualitasnya. Pada akhirnyahubungan social ditentukan oleh kesepakatan
bersama. Kekuasaan, tida lagimenduduki fungsi primer; ia hanya bersifat
subside. Factor yang lebih menentukankehidupan bersama adalah kepercayaan dan
komunikasi horizontal diantara anggotasuatu kelompok atau antar warga Negara
tanpa mempertimbangkan atribut dalamhararki sosial.Kedua, dengan adanya arus
lalu lintas informasi yang sangat canggih(information superghway) pengawasan
terhadap akses informasi oleh lembaga sensor atau Negara semakin berkurang. Hal
serupa berlaku juga dalam bidang lainnyaseperti pendidikan dan pemerintahan.
Control tidak lagi berjalan secara vertical dariatasan kebawahan, tetapi lebih
berbentuk saing pengawasan (mutual control) diantaraorang-orang yang merasa
dirinya sama dan sejajar. Hal yang membedakan hanyafungsi dan tugas dalam suatu
lembaga atau komunitas. Control tidak lagi tandakekuasaaan pihak yang satu
terhadap yang lain., tetapi menjadi petunjuk antara dua pihak yang saling
memperhatikan dan mempercayai.Ketiga, munculnya cyberspace yang menerobos batas
territorial Negara akan berdampak Negara tidak lagi memonopoli semua
peraturan.Keempat, adanya suatu gelombang perubahan didalam konstelasi politik
global.Apabia sebelumnya politik global bersifat bipolar seperti misalnya Barat
VersusTimur, Negara – Negara ndustri maju versus Negara berkembang.Kelima, saling
menguatnya hubungan antar Negara yang berarti semakin kuatnyasaling
ketergantungan.Keenam, globalisasi menonjolkan pemain-pemain baru dibidang
politik,keamanan, ekonomi, social, lingkungan hidup dan hak-hak asasi
manusia.Ketujuh, lahirnya berbagai isu baru didalam agenda hubungan –
hubunganinternasional. Isu- isu baru tersebut antara lain hak asasi manusia,
intervensikemanusiaan, perkembangan demokrasi atau demokratisasi, dan keinginan
untuk mengatur suatu tata cara atau system pengolahan global, misalnya
didalamlingkungan dunia yang berkenaan dengan paru-paru dunia.Tantangan Masa
Depan dalam Gelombang GlobalisasiBeberapa yang menjadi tantangan besar dan
bersama mengutip pendapat tilaar,yang diakibatkan dari gelombag globalisasi
adalanh sebagai berikut:
•Program melawan kemiskinan.Globalisasi bukan hanya
memberikan banyak nilai positif tetapi juga dapatmengakibatkan semakin
miskinnya Negara-negara yang kualitas sumberdayamanusianya rendah, serta
kekurangan sumberdaya alam.
•Memperjuangkan dan melaksanakan hak asasi manusia.Gelombang
globalisasi dapat saja menginjak-injak hak asasi manusia apabilamotif yang
mendasari perubahan social dan ekonomi semata-mata berdasarkan profit.
•Menciptakan dan memelihara tatanan dunia yang
aman.Perdagangan bebas, hasasi manusia tidak dapat dilaksanakan didalam dunia
yangkacau. Adalah merupakan tanggung jawab dari setiap manusia dan Negara untuk
menciptakan tatanan dunia yang aman tersebut.
•Perlu diwujudkan tatanan ekonomi dan keuangan yang
baru.Lembaga lembaga ekonomi dan keuangan lama yang dilahirkan pada masa perang
dingin serta tatanan dunia yan lama, seperti badan-badan IMF, World Bank, WTO,
perlu ditata kembali supaya lebih sesuai dengan tuntutan hidupinternasional
yang baru.
•Melindungi dan memelihara plnet bumi sebgai satu-satunya
tempat kehidupan bersama manusia. Oleh sebab itu perlindungan ekosistem bukan
hanya tanggung jawab suatu kelompok masyarakat atau Negara, tetapi merupakan
tanggung jawab setiap manusia dimuka bumi ini.
•Kerja sama regional perlu dikembangkan didalam rangka kerja
samainternasional. Bahkan Alan Gmann didalam bukunya The End
Globalisationmenyatakan bahwa sebenarnya kerja sama internasional bertumpu pada
kerjasama regional, bahkan kerja sama bilateral atau kerja sama nasional dalam
rangkakerja sama regional tersebut.
Glokalisasi
Secara umum, glokalisasi adalah penyesuaian produk global
dengan karakter local. Ada juga yang mengatakan bahwa glokalisasi adalah think
globally and actlocally (berpikir global namun bertindak local). Menurut Eko
Budiarjo, Guru Besar uUniversitas Diponegoro, Glokalisasi berarti globalization
with local flavour (globalisasi dengan cita rasa local). Dengan demikian,
glokalisasi menjadi strategiyang muncul sebagi kritik terhadap konsep
perdagangan bebas yang tidak menspesialisasikan sebuah Negara sesuai dangan
potensinya.
0 komentar:
Posting Komentar