twitter

Sabtu, 07 Januari 2012

3 kesalahan pebisnis


Nama       : SITI MA’RIFAH (16210599)
Kelas       : 2EA11
3 KESALAHAN PEBISNIS DALAM MENGELOLA KEUANGAN
Saat ini kita ketahui bersama kalau sector usaha kecil menjadi gerbang lokomotif perekonomian bangsa, karena terbukti banyak menampung tenaga kerja dan membuat ekonomi kita bertumbuh. Meskipun demikian sektor ini dalam perkembangannya masih menghadapi kendala terutama dari segi keuangan yang belum tertib. Dua hal ini sangat penting karena kalau tidak teratasi maka usaha akan mengacam gulung tikar. Keuangan tidak bisa diabaikan karena ibarat darah dalam tubuh manusia sangat menentukan kelangsungan hidup suatu usaha. Bila salah dalam mengelola keuangan usaha bukan tidak mungkin perkembangan usahapun terganggu. Apalagi bila ingin perusahaan bias bersaing dengan perusahaan yang besar dan berskala global. Kesalahan apa saja yang umumnya dilakukan pleh para pengusaha kecil dalam mengelola keuangan? Sebetulnya banyak factor tetapi kali ini saya hanya membahas 3  hal saja, yakni :
1.         MENCAMPUR UANG PRIBADI DENGAN UANG USAHA
Masalah ini sering terjadi bila pemilik merangkap juga sebagai pemgelola usaha, keuangan rumah tangga bercampur dengan uang bisnis, ataupun rumah merangkap sebagai tempat usaha. Selain itu tidak ada pemisahan antara rekening pribadi dengan rekening usaha sehingga uangpun bercampur.
Sehingga uang usaha terpakai untuk kebutuhan pribadi atau sebaliknya. Lambat laun kinerja keuangan usaha jadi tidak jelas.

2.       TIDAK MEMILIKI FORMULA PEMBAGIAN KEUNTUNGAN USAHA YANG JELAS
Umumnya para pembisnis tidak memiliki patokan berupa keuntungan yang digunakan untuk keperluan pribadi dan berapa untuk bayar utang dan pengembangan. Bila tidak ada formula yang jelas bagi usaha untuk berkrmbang dengan baik karena tidak jelas kemana larinya keuangan.

3.       BERPATOKAN PADA OMSET SEBAGAI KEBERHASILAN USAHA
Banyak kalangan pengusaha hanya menyebutkan omset usaha sebagai tolak ukur keberhasilan dalam berbisnis. Namun ketika ditanya berapa profitnya dia tidak bias menentukan dengan tepat. Omset yang besar tidak identik dengan keberhasilan karena profit atau laba tolak ukur kesuksesan sebagai pengusaha.

SUMBER ; 1. Analisa  saya( dalam usaha keluarga)
     2. Sri Khurniatun, MM, RFA ( Managing Director Kurnia Consulting)

0 komentar:

Posting Komentar